Penelitian teknik di bidang pertanian memegang kunci untuk masa depan umat manusia yang berkelanjutan. Kemajuan teknologi di bidang pertanian, yang disebut sebagai Agtech telah menarik perhatian besar di antara para peneliti, investor, dan pengguna akhir. Agtech berfokus pada setiap aspek pertanian, mulai dari pemilihan tanaman, persiapan lahan, pemilihan benih, penaburan benih, hingga panen. Dalam setengah dekade terakhir, tren Agtech telah menjanjikan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, dan Brasil.
Agtech adalah otomatisasi teknik pertanian konvensional dengan menggunakan robot dan drone modern. Awalnya, penggunaan utama robot pertanian adalah untuk memanen tanaman. Namun, Drone merevolusi teknik-teknik ortodoks yang melelahkan menjadi metode yang mudah, cepat, dan lebih tepat yang membantu dalam mempertahankan nilai gizi tanah dan meningkatkan kualitas tanaman sehingga meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.
Robot dan Drone di Agtech
Pengembangan peralatan pertanian telah menjadi proses yang ekstensif selama beberapa dekade terakhir dan masih terus berlanjut dengan fokus yang intens pada robot dan drone. Beberapa robot tersebut antara lain:
- HV-100 oleh Harvest Automation
- FarmBot- Mesin Pertanian Sumber Terbuka Pertama di Dunia
- Tertill Robot-Robot pembersih gulma-robot pembersih gulma
- Robot IBEX IBEX Automation Ltd
- Weeder Robot Otonom Ecorobotix
Dari Robot hingga Drone seperti
- eBee dari SenseFly
- Helikopter RMAX Yamaha
- Drone pertanian yang disesuaikan oleh PresisiHawk
- Drone DJI
- AeroVironment
Selain itu, tidak hanya produk mekanis tetapi juga aplikasi perangkat lunak telah membantu evolusi Agtech. Pertama-tama, Gamaya, sebuah perusahaan berbasis pencitraan dan data besar menyediakan solusi di bidang pertanian. Kedua, perangkat lunak seperti Croio, EasyKeeper, Agrivi, dan lain-lain telah membantu dalam pengelolaan pertanian.